Selasa, 31 Oktober 2023

Polisi Ungkap Motif Mahasiswa Unika Kupang Gantung Diri: Beban Tugas Akhir

 

Kupang, mataperistiwa.com – Seorang mahasiswa Fisip Universitas Katolik Widya Mandira (Unika) Kupang, ARD, ditemukan tewas gantung diri di kamar kos. Polisi menyebut mahasiswa tersebut diduga bunuh diri karena terbebani tugas akhir.


"Untuk motif bunuh diri ARD, diduga karena beban tugas akhir," kata Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata kepada detikBali, Selasa (31/10/2023).

ARD ditemukan tewas gantung diri di kosnya di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin kemarin (30/10/2023).

Wirata menerangkan pria berusia 24 tahun, itu semasa hidupnya bersikap cenderung tertutup. Sehingga sejumlah saksi dan teman kuliahnya pun tidak mengetahui masalah yang dialaminya. Meski demikian, polisi terus menyelidiki penyebab kematiannya.

"Korban ini bersikap pendiam karena sebelumnya dia pergi ke rumah pamannya di Kelurahan Kayu Putih, Kota Kupang dan saat diantar pulang oleh teman ke kosnya, korban terus mendiam diri," terangnya.

Adapun peristiwa nahas, itu bermula saat dosen pembimbing tugas akhirnya meminta salah satu rekan korban bernama Emanuel Narek alias Melki untuk pergi mencarinya. Karena korban tidak ke kampus untuk konsultasi tugas akhir.

Selanjutnya, Emanuel langsung pergi ke kos ARD. Setiba di sana dia menemukan pintu kamar kos dalam keadaan tertutup. Emanuel pun berusaha memanggil korban, namun tidak ada jawaban.

Karena merasa penasaran, Emanuel memberanikan diri membuka paksa pintu kos itu. Seketika, Emanuel kaget karena melihat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dalam kondisi tergantung dekat tembok.

Emanuel pun segera menginformasikannya kepada rekan-rekannya dan melaporkannya ke Polsek Kupang Tengah. Akhirnya polisi mendatangi lokasi kejadian untuk mengecek kondisi korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Setelah itu, jenazah ARD dievakuasi ke Puskesmas Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, untuk divisum. Hasilnya, pria asal Desa Nisakarang, Kecamatan Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur itu murni gantung diri.

"Keluarganya menerima kematiannya sebagai musibah dan bersedia membuat berita acara penolakan autopsi," tuturnya.

Wirata menduga ARD telah merencanakan untuk mengakhiri hidupnya. Sebab, barang-barangnya di kamar kos tersebut sudah dikemas rapi. Sebelumnya juga, ARD sempat mengunggah foto di WhatsAppnya sedang memetik gitar dengan caption hadapi dengan senyum.

"Memang korban sudah ada niat mau bunuh diri karena barang-barang dalam kos sudah dikemas rapi," tandas Anom. (red.IY)

DISCLAIMER: Informasi di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.

0 komentar:

Posting Komentar