Rabu, 29 November 2023

Mengintip Aktivitas Kampung Bebek di Banyuwangi

 

Banyuwangi, mataperistiwa.com – Kabupaten Banyuwangi tidak hanya terkenal dengan budaya dan pertaniannya. Tetapi juga punya komoditas peternakan yang cukup membanggakan.

Salah satu sentra peternakan itu berada Dusun Sumber Kepuh, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo. Daerah ini dikenal sebagai Kampung Bebek lantaran mayoritas warga desa ini adalah peternak bebek.

Mereka beternak bebek mulai dari penetasan telur, pembesaran, budidaya, pemotongan, hingga pemasaran. Bahkan telur yang gagal menetas dijadikan pakan ternak lele.

“Budidaya bebek di sini dikerjakan mulai dari hulu ke hilir. Kami berdayakan warga desa. Kami menitipkan bebek untuk mereka pelihara, waktunya panen kita beli,” jelas Nur Kholis, pelopor ternak bebek di Desa Kedunguwungu.

Peternak yang tergabung dalam kelompok ternak Makmur Mandiri ini merupakan peternak bebek potong. Dalam sehari, mereka mampu memproduksi sekitar 2.000 ekor bebek potong yang siap dipasarkan.

Kholis menyebut, ada 40 kepala keluarga yang memelihara bebek. Setiap keluarga memiliki 1.000 bebek di rumah masing-masing.

Kholis, memelihara 10 ribu bebek di peternakannya. Sehingga, total populasi bebek ternak dari kelompok ini sekitar 50.000 ekor.

“Warga sudah kami berikan pelatihan cara merawat bebek. Untuk bibit dan pakan bebeknya dari kami. Mereka hanya bertugas memelihara hingga masa panen saja,” kata Kholis.

Pria berusia 37 tahun itu menjelaskan masa panen bebek sekitar 25 hingga 38 hari. Tiap 1000 ekor bebek, memperoleh keuntungan bersih rata-rata 4 juta yang diterima warga tiap bulan.

Ketua kelompok ternak Makmur Mandiri, Imron Rosadi menambahkan, kelompok ini mulai dirintis sejak 2019 lalu.

“Saat ini ada 40 keluarga di desa ini yang bergabung, dan kami targetkan berkembang hingga 100 keluarga. Bahkan saat ini sudah ada warga dari Kecamatan Muncar yang bergabung,” kata Imron.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memberikan apresiasi terhadap gerakan peternak di desa ini. Menurutnya, hal ini tidak hanya mengembangkan usaha saja, namun juga melibatkan masyarakat.

“Tidak hanya anak-anak muda desa yang dilibatkan menjadi tenaga kerja, namun masyarakat juga dilibatkan untuk kerjasama usaha. Dengan demikian masyarakat juga mendapat dampak ekonomi,” pungkas Ipuk. (red.IY)

0 komentar:

Posting Komentar