Majalengka, mataperistiwa.com - Polisi mengungkap detik-detik Toto Dartok menghabisi nyawa Fransisko Nainggolan. Fransisko dibunuh karena masalah utang-piutang.
Seperti yang diketahui, jasad Fransisko ditemukan tergeletak di depan halaman SDN 2 Simpeureum, Cigasong, Majalengka, sekitar pukul 05.45 WIB, Minggu (28/1). Korban dihabisi nyawanya di tempat tersebut.
Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP Tito Witular mengatakan, pelaku dan korban sempat duel di TKP. Namun nahasnya korban kalah duel hingga tak sadarkan diri.
"Jadi memang awalnya sempat ada perkelahian, korban sempat tidak sadarkan diri," kata Tito
Usai tidak sadarkan diri, pelaku sempat meninggalkan TKP terlebih dahulu. Namun karena takut dilaporkan ke polisi, pelaku akhirnya gelap mata dan memilih menghabisi nyawa korban. Korban dibunuh secara brutal oleh pelaku menggunakan golok.
"Pelaku sempat pergi dari lokasi sambil menunggu beberapa menit, lalu balik lagi (karena) takut korban ini melaporkan ke polisi kalau dia sadar. Akhirnya di situ lah muncul niatan untuk membunuh si korban, dicarilah sekitar saung itu ditemukan senjata tajam lalu kembali ke lokasi," jelas Tito.
"Pada saat kembali ke lokasi korban sempat sadarkan diri. Terjadilah perlawanan, tapi posisi korban di bawah menangkis dengan tangan kanan dan tangan kiri korban. Setelah itu baru lah diserang dengan senjata tajam di bagian wajah sebanyak 6 kali," sambungnya.
Polisi hingga saat ini masih mendalami kepemilikan golok. Keterangan sementara polisi, golok itu dibawa pelaku dari sebuah gubuk kecil atau saung.
"Untuk senjata, ini kita berdasarkan keterangan saksi nanti kita dalami lebih dalam lagi, senjata itu tidak disiapkan oleh pelaku, melainkan senjata itu ada di salah satu saung di sawah," ujar Tito.
Pelaku tega menghabisi nyawa korban karena merasa sakit hati saat ditagih hutang oleh korban. Ucapan korban jadi salah satu pemicunya.
"Memang ada ucapan, karena pada saat kejadian itu awalnya bermula komunikasi normal," ucap Tito.
"Jadi pada saat jatuh tempo tersangka ini tidak ada kemampuan untuk membayar terus juga menjaminkan sepeda motornya, tapi korban tidak menerima dan akhirnya meminta jaminan sertifikat rumah, disitulah muncul ketersinggungan dan perselisihan yang menyebabkan terjadinya perkelahian," jelas dia menambahkan.(red.w)
0 komentar:
Posting Komentar