Selasa, 30 April 2024

Wanita Muda di Mojokerto Nekat Bunuh Diri, Sempat Tolak Ajakan Ibu ke Pasar

 


Mojokerto, mataperistiwa.com - Seorang perempuan berinisial ES (28) nekat bunuh diri di dalam rumahnya pagi tadi. Warga Kecamatan Gondang, Mojokerto ini sempat menolak saat diajak ibunya belanja ke pasar.
Kapolsek Gondang AKP Suwiji mengatakan, mayat ES pertama kali ditemukan ibu kandungnya sekitar pukul 08.00 WIB. Suwiji mengatakan korban gantung diri di kusen pintu kamarnya.

"Ibunya pulang dari pasar melihat anaknya gantung diri. Setelah itu, cari pisau untuk menurunkan jenazah korban," terang Suwiji kepada wartawan, Selasa (30/4/2024).

Suwiji menjelaskan ES mengakhiri hidup saat sendirian di dalam rumahnya. Sebab ibunya sedang belanja di pasar. Sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh tani di Trowulan, Mojokerto.

"Sehari-hari suaminya kerja buruh tani. Kalau yang perempuan (korban) tidak kerja," ungkapnya.

Karena ES tidak meninggalkan surat wasiat, lanjut Suwiji, pihaknya tidak bisa menyimpulkan pemicu korban bunuh diri. "Dia (korban) mengeluh sakit perut dan sakit kepala itu saja sebelumnya," jelasnya.

Paman korban, TM mengaku kaget saat menerima kabar kematian ES. Sebab sejauh yang ia ketahui, rumah tangga keponakannya baik-baik saja. Hanya saja korban belum dikaruniai anak.

"Belum punya anak, dulu pernah sudah tingkepan, tiba-tiba kandungannya kempis," ujarnya.

Tetangga korban, WJ (60) menambahkan sebelum mengakhiri hidup, korban menolak diajak ibu dan kakak kandungnya belanja ke pasar. Sehingga ES benar-benar sendirian di rumahnya.

"Biasanya kalau ke pasar orang 3 itu. Katanya korban tidak ikut sehingga rumah kondisi sepi, pintu timur rumah dikunci," tandasnya.(red.S)



Perahu Rombongan Mahasiswa PMII Terbalik di Gili Noko Bawean, 1 Orang Tewas




Gresik, mataperistiwa.com - Insiden menimpa sebuah perahu di perairan Bawean, Gresik. Perahu yang mengangkut 14 orang ini terbalik usai diduga kelebihan muatan. Satu mahasiswa dikabarkan tewas dalam kejadian tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, perahu yang ditumpangi mahasiswa anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini mengalami overload. Akibatnya, perahu terbalik saat hendak bersandar di Pelabuhan Pamona, di Desa Sidogedungbatu, Sangkapura, Bawean.

Salah satu kader PMII bernama Adam Surya Pratama, selaku Ketua Komisariat Akar Bumi, Al Azhar Menganti, Gresik dinyatakan meninggal dunia.

Salah satu mahasiswa yang ikut rombongan tersebut, Viki Wahyu Giananda mengatakan, perahu mengalami kelebihan muatan. Perahu kecil itu ditumpangi 14 mahasiswa termasuk nakhoda kapal.

"Kejadiannya sekitar pukul 18.30 WIB. Perahu berjalan dari wisata Gili Noko ke Bawean diduga mengalami kelebihan muatan, perahu terbalik akibat gelombang," kata Viki, Selasa (30/4/2024).

Tidak adanya perlengkapan pelampung, membuat teman-temanya panik dan berusaha menyelamatkan diri.

"Berangkat ke wisata Gili Noko dua kali keberangkatan, tapi pulangnya langsung satu kali. Ini yang menjadi perahu kelebihan muatan," bebernya.

Sementara itu, anggota Satpolairud Bawean Bripka Idris menyebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan soal penyebab perahu tersebut tenggelam.

"Informasinya korban meninggal saat perjalanan, ini kami masih juga melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi. Karena ada yang menyebut perahu mengalami kandas dan ada yang menyebut perahu terbalik," katanya singkat.(red.S)



Bayi Laki-laki Ditemukan Menangis di Semak-semak Kota Blitar

 


Blitar, mataperistiwa.com - Warga Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar digegerkan dengan penemuan bayi laki-laki, Selasa (30/4/2024) pagi. Bayi dalam kondisi masih hidup itu ditemukan di semak-semak sebuah pekarangan kosong milik warga sekitar.
Kapolsek Sukorejo Kompol Imam Subechi membenarkan adanya penemuan bayi tersebut. Menurutnya, bayi tersebut ditemukan oleh warga sekitar pukul 07.30 WIB di sebuah pekarangan kosong.

"Ditemukan oleh seorang warga sekitar pukul 07.30 WIB, karena suara tangisan bayi saat melintas di Jalan Kelurahan Sukorejo atau TKP. Kemudian dicek terdapat bayi masih hidup di semak-semak pekarangan," terangnya kepada detikJatim di Puskesmas Sukorejo, Selasa (30/4/2024).

Berdasarkan keterangan saksi, kata Subechi, bayi ditemukan dalam kondisi telanjang dan masih terdapat tali pusar. Bayi laki-laki itu juga dalam keadaan kotor karena bercampur tanah dari semak-semak.

"Hanya ada kardus, tidak ada baju, kondisinya kotor bercampur tanah. Masih ada tali pusarnya, dugaannya dilahirkan tadi malam," jelasnya.

Subechi menyebut, saksi bersama Ketua RT setempat membawa bayi tersebut ke Puskesmas Sukorejo. Selanjutnya, petugas melakukan pembersihan dan perawatan terhadap bayi itu.

"Sudah dibersihkan. Saat ini kami koordinasikan dengan unit PPA dan Reskrim Polres Blitar Kota untuk tindak lanjut penyelidikan. Dugaan sementara (memang) bayi itu dibuang," pungkasnya.(red.S)


Polisi Wanti-wanti Buron Pelaku Tawuran di Surabaya agar Serahkan Diri


Surabaya, mataperistiwa.com - Polisi telah menetapkan 6 orang pemuda sebagai tersangka tawuran di Semampir, Surabaya. Tawuran itu menewaskan satu orang. Kini, polisi masih memburu pelaku lain.

Kapolres Tanjung Perak Surabaya AKBP William Cornelis Tanasale mengatakan, pihaknya telah memeriksa puluhan saksi sebelum menetapkan 4 lelaki dewasa dan 2 anak-anak sebagai tersangka. Menurutnya, kasus tersebut masih dikembangkan.

"Pada 25 April 2024, kami periksa 21 saksi. Lalu perkara ini langsung diungkap dalam 2 hari (setelah kejadian), sebenarnya 2 hari sudah terungkap tapi kami kembangkan untuk cari pelaku lain," kata William saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (30/4/2024).

Ia mengimbau kepada para pelaku lain untuk segera menyerahkan diri. Sebab, polisi sudah mengantongi identitas para pelaku yang masih buron.

"Untuk pelaku lain segera serahkan diri, sebab kami tidak akan menolerir aksi-aksi premanisme seperti ini. Kita jaga dan harapkan kota Surabaya aman, damai, dan tentram, serta kegiatan masyarakat berjalan dengan baik," ujarnya.

Menurutnya, orang tua harus lebih perhatian, dan mengawasi pergaulan anak remajanya.

"Saya imbau dengan orangtua agar anak-anaknya diperhatikan dan dilihat pada jam-jam malam anak. Sehingga, tidak terjebak dalam pergaulan-pergaulan yang salah dan terlibat pertikaian hingga sebabkan korban," jelasnya.

Untuk mengantisipasi tawuran terulang lagi, polisi akan lebih masif patroli. Polisi juga akan menggandeng Dinsos dan pemerhati anak.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu M Prasetyo mewanti-wanti bahwa anak buahnya tidak akan segan untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku tawuran yang buron.

"Kami imbau pada para pelaku agar menyerahkan diri karena sampai kapanpun kami kejar dan kami lakukan tindakan tegas," tegasnya.(red.S)


3 Kakek di Bondowoso Hamili Gadis Keterbelakangan Mental

Bondowoso, mataperistiwa.com - Tiga orang kakek di Bondowoso dipolisikan karena diduga menghamili seorang gadis yang mengalami keterbelakangan mental. Para pelaku melakukan aksinya dengan bermodalkan uang Rp 10 ribu.

Terduga pelaku yakni M (56), S (55), dan R (50), warga Desa Karang Melok, Tamanan, Bondowoso. Sementara korban merupakan warga desa yang sama.

Data yang dihimpun detikJatim, terungkapnya kasus ini bermula saat perut korban tampak membuncit. Semula keluarga tak percaya jika korban hamil. Sebab, korban memang belum menikah.

Perempuan berusia 23 tahun itu lantas diperiksakan ke bidan setempat. Hasilnya, usia kehamilan korban diduga sudah sekitar 4 bulan.

Pihak keluarga lantas mendesak korban untuk jujur soal kehamilannya tersebut. Awalnya korban diam saja, tetapi akhirnya mengakui

Korban juga mengaku diberi uang sebesar Rp 10 ribu agar tak menceritakan kejadian ini ke orang lain.

"Benar. Laporannya sudah masuk ke kami," ungkap KBO Satreskrim Polres Bondowoso Iptu Nurdin kepada detikJatim, Selasa (30/4/2024).

Selanjutnya, polisi akan segera melakukan tindak lanjut dengan menghimpun keterangan saksi dan barang bukti untuk melakukan penyelidikan intensif.

"Di antaranya dengan memintakan visum et repertum (VET) dokter serta meminta keterangan orang atau kerabat lainnya," tandas Nurdin.

Informasi lain yang diperoleh, korban selama ini memang memiliki keterbelakangan mental. Diduga, kondisi itu lantas dimanfaatkan para pelaku untuk melakukan tindakan asusila hingga korban hamil.(red.S)


Beredar Video Maling Curi Pompa Air di Tasikmadu Kota Malang

 


Malang, mataperistiwa.com - Aksi pencurian pompa air terjadi di perumahan Tasikmadu Inside, Jalan Kiyai Yusuf, Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Aksi pelaku terekam kamera CCTV.
Pemilik rumah, Margareth Jeanne mengatakan, pencurian pompa air itu terjadi pada Minggu (28/4/2024) sekitar pukul 06.30 WIB. Pada saat pencuri itu beraksi, Jeanne sedang berada di dalam rumah sendirian.

"Saat kejadian itu saya sempat dengar suara-suara dari arah taman. Saat itu saya gak berani cek keluar karena sendiri di rumah. Saya cek di CCTV ternyata ada pemulung," ujarnya kepada detikJatim, Senin (29/4/2024).

Awalnya Jeanne tidak menaruh curiga pada pemulung tersebut. Namun, tidak berselang lama dia kembali mendengar suara yang lebih keras lagi. Ketika dia periksa di CCTV, pemulung tersebut sudah berada di taman tetangganya.

"Ketika CCTV saya playback ternyata pemulung itu mengambil dan memasukkan pompa air saya ke karung. Pompa di cluster saya memang rata-rata di taruh di taman depan rumah dimana cluster ini belom ada securitynya," terangnya.

Mengetahui pompa airnya dicuri, Jeanne bergegas keluar dan mencari pelaku. Dia sempat bertanya kepada tetangganya namun tidak berhasil menemukan pelaku.

"Ketika saya cek sama tetangga juga itu. Ternyata pompa yang hilang itu punya saya sama tetangga sebelah rumah," ungkapnya.

Ketika dia menelusuri rekaman CCTV, diketahui pelaku juga sempat berkeliling di perumahan tersebut sehari sebelum melancarkan aksinya. Jeanne menduga bahwa pelaku adalah pencuri yang menyamar sebagai pemulung.

"saya juga cek CCTV kemarin, ternyata orang yang sama sudah ada di sekitaran rumah saya memang di jam yang sama sekitar jam setengah 7 pagi dengan baju yang sama. Tapi kemarin memang hanya buka-buka tempat sampah, acting mengambil 1 kertas saja," terangnya.

"Kalau saya lihat sih sepertinya itu bukan pemulung, memang maling saja. karena sebenernya karungnya pun gak ada isi sampah sama sekali. Pelaku ini sebelumnya juga sering terlihat di sekitar perumahan," sambungnya.(red.S)



Senin, 29 April 2024

Jaringan Pengedar Narkoba Tulungagung Dibongkar, 251 Gram Sabu Disita


Tulungagung, mataperistiwa.com - Satnarkoba Polres Tulungagung menangkap empat tersangka pengedar sabu. Polisi juga mengamankan barang bukti 251 gram sabu siap edar.

Kapolres Tulungagung AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan keempat tersangka adalah BT alias Plolong (24) warga Desa Gembleb, Pogalan, Trenggalek, MH (49), AG (51) dan UM (41) warga Desa Padangan, Ngantru, Tulungagung.

"Dari tangan tersangka BT kami menyita barang bukti 251,17 gram sabu-sabu dan sejumlah barang bukti lain," ujar Arsya kepada wartawan, Senin (29/4/2024).

Menurutnya selain keempat tersangka, saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang telah berhasil melarikan diri. Polisi menyebut sindikat narkoba ini merupakan salah satu yang terbesar di wilayah Tulungagung.

Dalam kasus ini tersangka sempat mendatangkan 500 gram sabu-sabu, namun 250 gram di antaranya telah lolos dan diedarkan oleh para tersangka, sedangkan separuhnya berhasil disita polisi.
Arsya menjelaskan dalam menjalankan bisnis narkoba tersebut, para tersangka menerapkan sistem ranjau saat melakukan transaksi dengan konsumennya.

"Jadi barang ini berasal dari BT, kemudian mengembang ke tersangka MH, AG dan UM. Mereka punya peran tersendiri dalam mengedarkan sabu-sabu," jelasnya.

Akibat kasus ini, keempat tersangka ditahan di Polres Tulungagung dan dijerat Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.(red.S)


Nobar Timnas U-23 di Balai Kota Surabaya Diwarnai Copet dan Warga Pingsan


Surabaya, mataperistiwa.com - Lautan manusia memenuhi Balai Kota Surabaya menyaksikan laga Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Uzbekistan U-23. Sayangnya, acara itu sempat diwarnai copet.

Aksi pencopetan itu diketahui terjadi pada sekitar pukul 21.30 WIB di sisi barat Balai Kota. Pelaku yang tertangkap basah kemudian jadi bulan-bulanan warga.

Beruntung, petugas yang siaga langsung bisa menghentikan aksi main hakim sendiri itu. Terduga pelaku selanjutnya diamankan dari amuk massa.

"Tadi sudah diamankan, warga juga nangkap, terus teriak copet. Satpol PP di sekitar situ langsung datangi, diamankan, diserahkan ke kepolisian," kata Kasatpol PP Surabaya M Fikser, Senin (29/4/2024).

Fikser menambahkan selain mengamankan terduga pelaku, pihaknya juga mengamankan handphone yang diduga barang hasil kejahatan pelaku. "Sudah ngambil dia, berupa HP informasinya," ujarnya.

Selain aksi copet, acara nobar juga sempat diwarnai penonton yang pingsan. Ini karena lautan manusia tumplek blek di halaman Balai Kota

Penonton yang tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri itu kemudian dievakuasi BPBD Surabaya. Tak lama, penonton pria itu mendapat perawatan dari tim kesehatan.

"Ada pingsan satu, masih muda, laki-laki di pintu barat. Kelelahan," pungkasnya.

Pada laga semifinal Piala Asia U-23 ini, Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Uzbekistan dan gagal ke final. Sebab Garuda Muda takluk 0-2.(red.S)



Ajak Anak Istri Mencuri, Maling di Gresik Babak Belur Dimassa


Gresik, mataperistiwa.com - Seorang pria babak belur dihajar massa setelah kepergok mencuri di Dusun Grogol, Desa Laban, Menganti Gresik. Ironisnya, dalam menjalankan aksinya, pria tersebut mengajak istri dan anaknya untuk mencuri.

Informasi yang dihimpun detikJatim, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu pelaku kepergok warga mencuri spedometer mobil paket pengiriman yang terparkir di depan rumah warga bernama Didik di Dusun Grogol, Laban, Menganti Gresik.

"Saya kira tadi maling motor. Ternyata maling speedometer mobil," kata Syamsuri, salah satu warga Laban kepada detikJatim, Senin (29/4/2024).

Bahkan lanjut Syamsuri, sebelum dihajar massa pelaku sempat berkelahi dengan salah satu warga yang memergokinya. Selain membawa anak dan istri, pelaku juga membawa senjata tajam.

"Tadi sempat berkelahi dengan salah atau warga. Bahkan sempat telinganya dibacok oleh pelaku. Warga gak berani mendekat karena pelaku membawa senjata tajam," tambahnya.

Warga yang geram, melakukan perlawanan kepada pelaku dengan kayu dan berbagai benda lainnya. Setelah sajam pelaku terjatuh, warga memberikan puluhan bogem mentah kepada pelaku.

"Tapi saat dihajar massa, pelaku meminta tolong kepada istri dan anaknya. Sehingga warga gak tega dan membiarkan pelaku tergeletak tak berdaya. Sudah dibawa ke Polsek tadi," jelas Syam.

Terpisah, Kapolsek Menganti AKP Roni Ismullah membenarkan peristiwa pencurian itu. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pendalaman.

"Iya ini sudah kita amankan. Saat ini masih kita lakukan penyelidikan dan pendalaman. Besok kita kabari," kata Roni singkat.(red.S)




Flyover Terminal Teluk Lamong Bakal Segera Beroperasi



Surabaya, mataperistiwa.com - Flyover Terminal Teluk Lamong bakal bisa segera dilintasi kendaraan umum. Meski sudah tuntas dikerjakan pada 2021 hingga kini flyover itu belum bisa dilewati pengguna jalan karena belum mengantongi Sertifikat Layak Fungsi (SLF).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hari ini membahas rencana pengoperasian flyover Terminal Teluk Lamong bersama Pelindo, perwakilan Kementerian PUPR, Kemenhub, dan sejumlah instansi terkait. Tujuannya agar flyover tersebut bisa segera difungsikan.

"Sudah selesai flyover-nya, tapi menunggu SLF. SLF ini sudah turun dari pusat, provinsi, tinggal pemkot," kata Eri saat ditemui detikJatim usai melakukan Forum Group Discussion (FGD) SLF di Jalan Tunjungan, Senin (29/4/2024).

Flyover Terminal Teluk Lamong sepanjang 2,4 KM dibangun Pelindo sebagai salah satu proyek strategis nasional berdasarkan Perpres 3/2016 dan selesei dibangun pada 2021. Keberadaan flyover ini untuk meningkatkan konektivitas lalu lintas darat dan laut di area Terminal Teluk Lamong Surabaya.

Akses ini juga rencananya akan terhubung dengan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang disiapkan Pemkot Surabaya. Akses ini direncanakan bisa menjadi jalur alternatif penghubung ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) ketika ada pertandingan sepakbola.

"Saat saya masih menjadi wali kota saya minta diselesaikan supaya flyover bisa bermanfaat. Jadi kalau ada pertandingan bola berangkat dari Pelindo bisa, keluar juga bisa. Stadion ini ke depan akan membebaskan lahan depan stadion menjadi sarana olahraga setiap waktu. Kita butuh flyover itu," jelasnya.

"Kita dukung penuh rencana ini, SLF sudah tidak ada kendala. Harapannya tahun ini bisa digunakan untuk umum agar nanti konektivitas lalu lintas kawasan sana lebih lancar. Apalagi ini kan nyambung dengan jalan menuju GBT," tambahnya.

Dalam FGD itu Eri mengatakan telah dibahas win-win solution dari sejumlah pihak termasuk Pemkot Surabaya. Eri menyebut Pelindo tidak keberatan dengan adanya pintu keluar dari areanya saat ini tinggal menunggu SLF keluar dari pemkot.

"Kalau SLF cepat, sudah ada di meja saya. Tapi bagaimana solusi-solusi antara Mitra Karya dengan Pelindo dan BPJT. Karena ada tol, ada aturan jarak-jarak," ujarnya.

Menurutnya, dengan adanya flyover di kawasan Surabaya Barat bisa menjadi salah satu akses jalur yang efektif. Selain itu juga ikut menggerakkan sejumlah tempat wisata yang sedang dikembangkan.

"Ada tempat wisata, Taman Hutan Raya Pakal, dari Pondok Benowo Indah bisa lewat tol. Bisa jadi wisata olahraga, pengembangan wisata lainnya," katanya.

Sementara Direktur Investasi Pelindo Boy Robyanto berharap agar SLF bisa segera diterbitkan oleh Pemkot Surabaya. Semua persyaratan yang dibutuhkan telah disiapkan agar fasilitas ini bisa dirasakan, tak hanya Pelindo tetapi juga masyarakat dan pemerintah.

"Kondisi flyover TTL saat ini sudah selesai pembangunannya dan siap untuk dioperasikan. Semoga setelah ini bisa segera kita manfaatkan bersama dengan dukungan Wali Kota Mas Eri. Terlebih beberapa kami sudah sempat dipergunakan pemkot untuk akses ketika ada kegiatan Stadion GBT," pungkas Boy.(red.S)


Nyabu, Kanit Reskrim Polsek Besuki Tulungagung Jadi Tersangka

Tulungagung, mataperistiwa.com - Mantan Kanit Reskrim Polsek Besuki, Tulungagung resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan sabu. Pelaku saat ini dilakukan penempatan khusus (patsus).
Kapolres Tulungagung AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan penetapan tersangka terhadap Bripka DW (40) dan rekannya AM (39) warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman tersebut dilakukan setelah penyidik memiliki alat bukti yang cukup.

"Statusnya DW tersangka," ujar Arsya kepada wartawan, Senin (29/4/2024).

Terungkapnya kasus ini bermula saat Satnarkoba Polres Tulungagung menangkap tersangka AM di wilayah Boyolangu beserta barang bukti 0,3 gram sabu.

"Kemudian dilakukan pengembangan, ditemukan pipet kaca, sedotan, HP dan sepeda motor. Dari keterangan saudara AM ini ternyata dia berencana menggunakan sabu tersebut bersama-sama dengan oknum anggota Polri saudara DW," ujarnya.

Dari keterangan awal tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Seksi Propam dengan mengamankan DW untuk menjalani pemeriksaan. Hasilnya, DW dan AM diketahui pernah mengkonsumsi sabu sebelum bulan puasa.

"Untuk pemeriksaan urine saudara AM dan DW hasilnya negatif," imbuhnya.

Dalam perkara ini tidak hanya AM dan DW yang terlibat, namun masih ada terduga pelaku lain DSP. Ketiganya sepakat mencari sabu untuk dikonsumsi bersama-sama. Namun saat ini keberadaan DSP masih dalam pengejaran.

"DW saat ini kami lakukan penempatan khusus," ujarnya.

Akibat perbuatannya kedua tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

"Kami tidak main-main dengan narkoba. Bahkan anggota polisi yang terlibat kami lakukan penegakan hukum," jelas Arsya.

Selain harus menjalani proses hukum pidana, tersangka DW juga akan menjalani proses penegakan disiplin di internal kepolisian melalui sidang etik.(red.S)



Poligami dan Telantarkan Anak, Polisi di Sumenep Dipecat


 Sumenep, mataperistiwa.com - Polres Sumenep menggelar upacara pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH) terhadap salah satu oknum anggotanya secara in absentia. Pasalnya oknum tersebut terbukti menelantarkan anggota keluarganya.

Oknum anggota yang menjalani PTDH tersebut yakni Bripka W. Ia merupakan anggota Sat Samapta Polres. Upacara PTDH tersebut digelar di halaman Mapolres Sumenep dan dipimpin Wakpolres Kompol Trie Sis Biantoro.

Trie menjelaskan pelaksanaan PTDH ini merupakan penerapan dari PP RI No.1 Tahun 2003 tentang pemberhentian anggota Polri. Sedangkan Bripka W dinilai telah melakukan pelanggaran yang dilakukan sangat bertentangan dengan kode etik profesi Polri.

"Hal tersebut juga merupakan suatu upaya untuk mewujudkan program reformasi birokrasi di tubuh Polri" kata Trie, Senin (29/04/2024).

Dasar pelaksanaan PTDH, lanjut Trie, juga sesuai dengan Keputusan Kapolda Jatim Nomor : Kep/151/III/2024 tanggal 28 Maret 2024. Dari situ, Bripka W dinilai melanggar Pasal 12 ayat 1 huruf (a) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia jo pasal 11 huruf c dan atau pasal 11 huruf d perkap nomor 14 tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri dan atau pasal 13 huruf (f) Perpol Nomer 7 tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri.

"Dengan demikian secara resmi yang bersangkutan telah beralih status dari yang semula anggota Polri di Polres Sumenep kini kembali sebagai anggota masyarakat," jelas Trie.

Trie mengungkapkan Bripka W di-PTDH karena dinilai menelantarkan keluarganya. Untuk itu, ia mengimbau kepada anggota lain agar mengevaluasi dan bertanggung jawab atas semua perbuatannya.

"Oleh karena itu pada momentum yang baik ini, selaku pimpinan Polres Sumenep, saya mengajak saudara untuk sama-sama mengevaluasi terhadap kinerja, perilaku dan tutur kata kita selama ini," terang Trie.

"Apakah sudah sesuai dengan ketentuan serta harapan pimpinan dan masyarakat yang senantiasa mendambakan sosok anggota Polri yang memahami serta melaksanakan tugasnya sebagai pelindung, pengayom serta pelayan masyarakat dengan baik," imbuhnya.

Terpisah, Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menjelaskan Bripka W di-PTDH karena terbukti melakukan poligami tanpa sepengetahuan istri pertama.

"Dia nikah tanpa sepengetahuan istri sampai punya anak, istrinya dan anaknya tidak dikasih nafkah," beber Widiarti.(red.S)





Pecah Kongsi dengan Gus Muhdlor, Subandi Daftar Bacabup ke PKB Sidoarjo

Sidoarjo, mataperistiwa.com - Wakil Bupati Subandi resmi mengambil formulir pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) dalam penjaringan yang digelar DPC PKB Sidoarjo bersama Mimik Idayana, Anggota DPRD Fraksi Gerindra. Momen ini menunjukkan Subandi resmi pecah kongsi dengan Ahmad Muhdlor Ali yang tersandung kasus korupsi.

Subandi yang juga Ketua DPC PKB Sidoarjo datang bersama Mimik Idayana, Anggota DPRD Sidoarjo dari Fraksi Gerindra. Subandi mendaftar sebagai bacabup sedangkan Mimik mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati (bacawabup).

Bukan hanya Subandi, pada hari yang sama Ketua DPRD Sidoarjo Usman turut datang ke Kantor DPC PKB. Dia juga mengambil formulir dan berniat mendaftarkan diri sebagai bacabup yang akan diusung oleh partai pimpinan Cak Imin itu.

Subandi dan Mimik datang ke DPC PKB Sidoarjo lebih awal, yakni sekitar pukul 09.00 WIB. Sedangkan Usman datang pukul 15.30 WIB. Keduanya diterima langsung oleh sekretaris Desk Pilkada Syihabuddin di Aula Kantor DPC PKB Sidoarjo.

"Desk Pilkada tugasnya menjaring Cakada. Pak Subandi dan Pak Usman daftar Calon Bupati Sidoarjo, sedangkan Mimik Idayana mendaftar Calon Wakil Bupati Sidoarjo dari PKB," kata Syihabuddin di kantor DPC PKB Sidoarjo, Senin (28/4/2024).

Dia menambahkan bahwa Subandi dan Mimik Idayana kompak datang secara bersama ke kantor DPC PKB Sidoarjo Jalan Erlangga No 5-6 pada pukul 09.00 WIB dengan mengenakan setelan baju putih, khas partai masing-masing.

"Secara kebetulan Subandi dan Mimik Idayana datang bersamaan. Sedangkan Usman datang sendirian," kata Syihabuddin.

Berkaitan pendaftaran ini, Subandi mengatakan dirinya berkomitmen untuk membangun Sidoarjo bersih dari korupsi dan gratifikasi. Di samping itu dia ingin memaksimalkan pelayanan publik di Kota Delta.

"Saya bersama keluarga sudah dihibahkan untuk membangun Sidoarjo bebas dari pungli, gratifikasi, dan korupsi," kata Subandi.

Pecah kongsi Subandi dengan Gus Muhldor wajar terjadi. Apalagi Ketum PKB Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu memastikan Gus Muhdlor telah dipecat dari PKB bahkan sebelum ditetapkan tersangka oleh KPK. Gus Muhdlor secara terbuka mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Sementara itu Ketua DPRD Sidoarjo Usman mengatakan bahwa dirinya sudah siap menjadi Bupati Sidoarjo. Namun apabila di kemudian hari rekomendasi dari DPP PKB bukan untuk dirinya, dia juga siap menerima.

"Meski rekomendasi nanti bukan diberikan kepada saya, kami tetap komitmen di PKB. Kami akan patuh keputusan dari DPP dan tidak akan pindah ke partai lain," kata Usman.

"Seandainya rekomendasi itu dipercayakan ke saya, kami akan membangun Sidoarjo dengan dengan baik bersama dengan masyarakat. Bila nanti dipercaya menjadi Bupati akan meningkatkan mutu pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat Sidoarjo," kata Usman.(red.S)





 

Aksi Pria Pamer Kelamin Teror Perempuan di Tlogomas Kota Malang


Malang, mataperistiwa.com - Warga Jalan Raya Tlogomas Gang I, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang digegerkan dengan aksi seorang pria yang memamerkan alat kelaminnya. Aksi eksibisionis itu sempat terekam CCTV.

Dari informasi yang dihimpun detikJatim, aksi tersebut terjadi pada Sabtu (27/4) sekitar pukul 18.54. Pelaku diduga bukan warga setempat.

"Iya kejadian itu terekam CCTV. Tapi saya tidak tau siapa pria tersebut," ujar A, salah seorang warga setempat, Senin (29/4/2024).

Dalam rekaman CCTV terlihat seorang pria mengendarai motor Yamaha Mio dan memakai hoodie berwarna biru. Saat itu, pelaku melaju dari arah Jalan Raya Tlogomas masuk ke Kalan Raya Tlogomas Gang I.

Saat berada di simpang tiga gang, pelaku berhenti dan berbalik mengarah ke dua perempuan yang sedang berjalan kaki. Pelaku selanjutnya berhenti dan membuka resleting celananya lalu menunjukkan alat vitalnya.

Korban yang kaget dan ketakutan dengan aksi itu tampak segera berlari meninggalkan pelaku. Setelah melakukan aksi bejatnya itu, pelaku juga langsung kabur dari lokasi.

Polisi yang mengetahui peristiwa tersebut kini telah mendatangi lokasi. Sejumlah saksi mulai dari ketua RT dan RW telah diperiksa keterangannya. Tak terkecuali rekaman CCTV yang merekam aksi pelaku.

"Anggota telah mendatangi lokasi kejadian. Dari informasi yang kami dapat, kejadian itu terjadi pada malam minggu tepatnya pada Sabtu (27/4) lalu," kata Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anton Widodo.

Anton mengaku sampai saat ini belum menerima laporan terkait kejadian tersebut. Namun begitu, ia mengimbau kepada warga agar segera melapor jika menemukan kembali aksi tak senonoh itu pihaknya.

"Belum ada laporan. Sehingga kami berharap, pihak korban bisa datang ke Polsek untuk membuat laporan sekaligus kami ambil keterangannya," terangnya. (red.S)





Bungkam, Gus Samsudin Hanya Acungkan 2 Jempol Saat Dilimpahkan ke Kejari Blitar



Blitar, mataperistiwa.com - Berkas perkara video viral tukar pasangan milik Gus Samsudin dilimpahkan ke Kejari Blitar. Di hadapan wartawan, tersangka kasus pelanggaran ITE dengan video yang dianggap bermuatan kesusilaan dan SARA itu tak lupa mengacungkan 2 jempolnya di hadapan wartawan.

Begitu menerima pelimpahan berkas dan terdakwa perkara Gus Samsudin, Kejari Blitar langsung mengubah statusnya menjadi tahap penuntutan. Setelah proses itu tuntas, Gus Samsudin dititipkan ke Lapas Kelas II B, Blitar.

Pantauan detikJatim, Gus Samsudin dan 2 tersangka lainnya keluar dari gedung kejari setelah proses pelimpahan berkas itu tuntas sekitar pukul 15.41 WIB. Ketiganya memakai rompi oranye dan peci. Di hadapan wartawan saat keluar gedung itulah Gus Samsudin mengacungkan 2 jempolnya.

Kali ini, Gus Samsudin memilih bungkam saat keluar hingga menuju mobil Kejari Blitar. Mobil itu mengantarnya ke Lapas Kelas II B Blitar karena untuk sementara waktu dia dan 2 tersangka lain dititipkan di sana.

Kasi Pidum Kejari Blitar Wahyu Susanto mengatakan 3 tersangka yang telah dilimpahkan yakni S (Samsudin), AYF, dan MNF. Ketiganya ditempatkan di Lapas Kelas II B Blitar selama 20 hari hingga masa penuntutan. Ketiganya dituntut pasal 27 dan pasal 28 UU ITE terkait kesusilaan dan SARA.

"Ditempatkan di Lapas Kelas II B Blitar selama 20 hari, atau selama tahapan penuntutan," ujarnya kepada detikJatim di Kejari Blitar, Senin sore (29/4/2024).

Wahyu menyebutkan pihaknya telah menerima penyerahan tanggung jawab atas tersangka dan barang bukti dalam perkara Gus Samsudin. ini dilakukan sesuai ketentuan, yakni sebuah perkara yang disesuaikan dengan tempat dan waktu kejadian perkara (locus delicti dan tempus delicti).

"Ketentuan (perkara) dipindahkan mengacu pada locus dan tempus delicti, yang mana dalam perkara tindak pidana itu berada di wilayah hukum Blitar. Sehingga menjadi kewenangan Kejari Blitar," jelasnya.

Ketiga tersangka kasus kasus konten video tukar pasangan tersebut memiliki peran masing-masing. Gus Samsudin atau S berperan sebagai sutradara. Kemudian AYF selaku videografer, dan MNF selaku editor konten.

"Adapun perannya, S selaku sutradara, AYF selaku videografer, dan MNF selaku editor konten. 2 orang warga Blitar, 1 orang berasal dari Jateng," imbuhnya.

Kejari Blitar juga menerima pelimpahan sejumlah barang bukti dalam perkara berupa kamera, baju yang digunakan dalam konten, alat elektronik untuk konten, screenshot (tangkapan layar) video dalam akun YouTube, dan HP dari tersangka.

Lebih lanjut, Wahyu menyebutkan, pihaknya langsung menaikkan status perkara tersebut menjadi tahap penuntutan. Dalam hal ini, Kejari Blitar telah menunjuk tim jaksa penuntut umum yang akan bertugas dalam sidang tuntutan.

"Sebelumnya ini kewenangan penyidik dalam penyidikan, tapi mulai hari ini status penanganan perkara sudah naik dalam tahap penuntutan. Kami sudah menunjuk tim jaksa selaku penuntut umum yang dalam waktu dekat dapat segera kami limpahkan ke Pengadilan Negeri Blitar," pungkasnya.(red.S)