Surabaya, mataperistiwa.com - Flyover Terminal Teluk Lamong bakal bisa segera dilintasi kendaraan umum. Meski sudah tuntas dikerjakan pada 2021 hingga kini flyover itu belum bisa dilewati pengguna jalan karena belum mengantongi Sertifikat Layak Fungsi (SLF).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hari ini membahas rencana pengoperasian flyover Terminal Teluk Lamong bersama Pelindo, perwakilan Kementerian PUPR, Kemenhub, dan sejumlah instansi terkait. Tujuannya agar flyover tersebut bisa segera difungsikan.
"Sudah selesai flyover-nya, tapi menunggu SLF. SLF ini sudah turun dari pusat, provinsi, tinggal pemkot," kata Eri saat ditemui detikJatim usai melakukan Forum Group Discussion (FGD) SLF di Jalan Tunjungan, Senin (29/4/2024).
Flyover Terminal Teluk Lamong sepanjang 2,4 KM dibangun Pelindo sebagai salah satu proyek strategis nasional berdasarkan Perpres 3/2016 dan selesei dibangun pada 2021. Keberadaan flyover ini untuk meningkatkan konektivitas lalu lintas darat dan laut di area Terminal Teluk Lamong Surabaya.
Akses ini juga rencananya akan terhubung dengan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang disiapkan Pemkot Surabaya. Akses ini direncanakan bisa menjadi jalur alternatif penghubung ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) ketika ada pertandingan sepakbola.
"Saat saya masih menjadi wali kota saya minta diselesaikan supaya flyover bisa bermanfaat. Jadi kalau ada pertandingan bola berangkat dari Pelindo bisa, keluar juga bisa. Stadion ini ke depan akan membebaskan lahan depan stadion menjadi sarana olahraga setiap waktu. Kita butuh flyover itu," jelasnya.
"Kita dukung penuh rencana ini, SLF sudah tidak ada kendala. Harapannya tahun ini bisa digunakan untuk umum agar nanti konektivitas lalu lintas kawasan sana lebih lancar. Apalagi ini kan nyambung dengan jalan menuju GBT," tambahnya.
Dalam FGD itu Eri mengatakan telah dibahas win-win solution dari sejumlah pihak termasuk Pemkot Surabaya. Eri menyebut Pelindo tidak keberatan dengan adanya pintu keluar dari areanya saat ini tinggal menunggu SLF keluar dari pemkot.
"Kalau SLF cepat, sudah ada di meja saya. Tapi bagaimana solusi-solusi antara Mitra Karya dengan Pelindo dan BPJT. Karena ada tol, ada aturan jarak-jarak," ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya flyover di kawasan Surabaya Barat bisa menjadi salah satu akses jalur yang efektif. Selain itu juga ikut menggerakkan sejumlah tempat wisata yang sedang dikembangkan.
"Ada tempat wisata, Taman Hutan Raya Pakal, dari Pondok Benowo Indah bisa lewat tol. Bisa jadi wisata olahraga, pengembangan wisata lainnya," katanya.
Sementara Direktur Investasi Pelindo Boy Robyanto berharap agar SLF bisa segera diterbitkan oleh Pemkot Surabaya. Semua persyaratan yang dibutuhkan telah disiapkan agar fasilitas ini bisa dirasakan, tak hanya Pelindo tetapi juga masyarakat dan pemerintah.
"Kondisi flyover TTL saat ini sudah selesai pembangunannya dan siap untuk dioperasikan. Semoga setelah ini bisa segera kita manfaatkan bersama dengan dukungan Wali Kota Mas Eri. Terlebih beberapa kami sudah sempat dipergunakan pemkot untuk akses ketika ada kegiatan Stadion GBT," pungkas Boy.(red.S)
"Sudah selesai flyover-nya, tapi menunggu SLF. SLF ini sudah turun dari pusat, provinsi, tinggal pemkot," kata Eri saat ditemui detikJatim usai melakukan Forum Group Discussion (FGD) SLF di Jalan Tunjungan, Senin (29/4/2024).
Flyover Terminal Teluk Lamong sepanjang 2,4 KM dibangun Pelindo sebagai salah satu proyek strategis nasional berdasarkan Perpres 3/2016 dan selesei dibangun pada 2021. Keberadaan flyover ini untuk meningkatkan konektivitas lalu lintas darat dan laut di area Terminal Teluk Lamong Surabaya.
Akses ini juga rencananya akan terhubung dengan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang disiapkan Pemkot Surabaya. Akses ini direncanakan bisa menjadi jalur alternatif penghubung ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) ketika ada pertandingan sepakbola.
"Saat saya masih menjadi wali kota saya minta diselesaikan supaya flyover bisa bermanfaat. Jadi kalau ada pertandingan bola berangkat dari Pelindo bisa, keluar juga bisa. Stadion ini ke depan akan membebaskan lahan depan stadion menjadi sarana olahraga setiap waktu. Kita butuh flyover itu," jelasnya.
"Kita dukung penuh rencana ini, SLF sudah tidak ada kendala. Harapannya tahun ini bisa digunakan untuk umum agar nanti konektivitas lalu lintas kawasan sana lebih lancar. Apalagi ini kan nyambung dengan jalan menuju GBT," tambahnya.
Dalam FGD itu Eri mengatakan telah dibahas win-win solution dari sejumlah pihak termasuk Pemkot Surabaya. Eri menyebut Pelindo tidak keberatan dengan adanya pintu keluar dari areanya saat ini tinggal menunggu SLF keluar dari pemkot.
"Kalau SLF cepat, sudah ada di meja saya. Tapi bagaimana solusi-solusi antara Mitra Karya dengan Pelindo dan BPJT. Karena ada tol, ada aturan jarak-jarak," ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya flyover di kawasan Surabaya Barat bisa menjadi salah satu akses jalur yang efektif. Selain itu juga ikut menggerakkan sejumlah tempat wisata yang sedang dikembangkan.
"Ada tempat wisata, Taman Hutan Raya Pakal, dari Pondok Benowo Indah bisa lewat tol. Bisa jadi wisata olahraga, pengembangan wisata lainnya," katanya.
Sementara Direktur Investasi Pelindo Boy Robyanto berharap agar SLF bisa segera diterbitkan oleh Pemkot Surabaya. Semua persyaratan yang dibutuhkan telah disiapkan agar fasilitas ini bisa dirasakan, tak hanya Pelindo tetapi juga masyarakat dan pemerintah.
"Kondisi flyover TTL saat ini sudah selesai pembangunannya dan siap untuk dioperasikan. Semoga setelah ini bisa segera kita manfaatkan bersama dengan dukungan Wali Kota Mas Eri. Terlebih beberapa kami sudah sempat dipergunakan pemkot untuk akses ketika ada kegiatan Stadion GBT," pungkas Boy.(red.S)
0 komentar:
Posting Komentar