Jakarta - mataperistiwa.com - Menteri BUMN Erick Thohir bicara soal keberlanjutan program yang dia jalankan di Kementerian BUMN. Menurutnya, butuh lebih dari 5 tahun untuk melakukan transformasi perusahaan-perusahaan pelat merah di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Erick ketika sempat ditanya soal wejangan dan pesan untuk Menteri BUMN yang baru ke depan. Jabatan Erick sendiri akan habis di Oktober 2024.
Erick meminta menteri penggantinya nanti jangan memikirkan agenda untuk jangka pendek. Kalau bisa, program-program yang sudah dibesutnya diteruskan dan disempurnakan. Butuh 10-15 tahun, kata Erick, untuk melakukan transformasi besar di BUMN.
"Kita itu selalu memikirkan agenda jangka pendek, sedangkan kalau kita mau kontinuitas yang sustain itu perlu waktu 10-15 tahun. Berkali-kali Pak Tiko dan saya bicara transformasi BUMN itu tidak selesai dalam waktu 5 tahun, China aja kalau kita benchmarking itu perlu 18 tahun," papar Erick Thohir ditemui di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Pusat, Minggu (5/5/2024).
"Kalau China aja yang sedemikian masif memperbaiki negaranya butuh 18 tahun, saya rasa tidak mungkin BUMN Indonesia cuma 5 tahun," lanjutnya.
rick mengaku dia dan jajarannya saat ini sudah menyusun cetak biru rencana BUMN Indonesia hingga 10 tahun ke depan. Dia berharap ini jadi pedoman di pemerintahan berikutnya.
"Maka kita ada blueprint BUMN Indonesia ke 2034, 10 tahun ke depan," tegas Erick.
rick mengaku dia dan jajarannya saat ini sudah menyusun cetak biru rencana BUMN Indonesia hingga 10 tahun ke depan. Dia berharap ini jadi pedoman di pemerintahan berikutnya.
"Maka kita ada blueprint BUMN Indonesia ke 2034, 10 tahun ke depan," tegas Erick.
Bikin Ekosistem Usaha BUMN
Salah satu yang juga dipesankan Erick Thohir ke pimpinan baru Kementerian BUMN adalah soal pembentukan ekosistem usaha BUMN.
Dia mencontohkan ekosistem usaha BUMN pangan, yaitu dengan cara mengintegrasikan usaha produksi pupuk dengan produksi pangan.
"Salah satunya adalah membuat ekosistem, salah satunya adalah sekarang ini namanya pupuk dengan pangan kita terpisah. Ke depan harusnya kita satukan karena ini ekosistem tidak mungkin bicara pangan tanpa pupuk, ini aja masih banyak terpisah," kata Erick.
Dia melanjutkan ada beberapa hal yang harus dilengkapi di lini bisnis pupuk BUMN. Misalnya saja membuat sentra produksi bahan baku pupuk, sehingga harga pupuk bisa lebih murah karena tak perlu melakukan impor.
"Di pupuk sendiri masih banyak kekurangan, yaitu apa? Sumber bahan bakunya yaitu phospate dan phostate, kita akan bikin sumber bahan bakunya supaya kalau kita jadi produsen pupuk nomor 5, bahkan ke 3 terbesar di dunia, ya maka kita perlu harus ada kepastian bahan bakunya," jelas Erick. ( Red.Ra )
0 komentar:
Posting Komentar